Saturday, June 30, 2007

Di Penghujung Juni 2007

Akhir-akhir ini banyak deh artikel yang menggugah selera...
Selera berpikir tapinya...jadi gak bikin kenyang malah tambah laper...

Mostly dari milis SEHAT...
Seneng deh ikut milis ini...dapet banyak ilmu...bukan cuman ajang kumpul-kumpul orang se-ketertarikan sebagaimana umumnya 'mailing-list'...
Tapi ya memang isinya orang-orang yang sama-sama tertarik untuk menjadi SEHAT siihh...hihihi...

Artikel pertama tentang perkawinan...
Bahwa apa yang didambakan masing-masing pihak dalam suatu perkawinan belum tentu sama seperti yang diperkirakan pihak yang satunya...
Membuat mama bertanya-tanya...Apa sih harapan ayah..Sudahkah mama memenuhi harapan ayah tersebut? Kalau belum, masi bisakah mama memenuhinya demi ayah dan keluarga kecil ini? *kecil bleh..gedenya sebrapa?..tunggu tanggal maennya...heheheh*
Sudikah ayah membimbing mama dalam mencapainya?

Artikel kedua: Anak-anak Karbitan Oleh Dewi Utama Faizah
Sebetulnya bukan hal baru...
Tapi bukan berarti sudah dilakukan...
Anak-anak...terutama di jaman kompetisi ini...dibentuk..dipaksa..atau kadang memaksakan diri..untuk saling berkompetisi menjadi sesuatu yang tidak penting, yaitu 'dewasa'.
Gak penting?
Iya..
Gak penting..blaassss...
Karena menjadi sekedar 'dewasa'...bukan DEWASA dalam arti-arti yang sesungguhnya.
'Dewasa' dalam berpakaian, bertutur, bertingkah..
Hal yang tidak penting karena kedewasaan itu toh akan datang dengan sendirinya..
Saat mereka siap...saat mereka sampai levelnya..
Karena waktu...meski bukan karena usia...
Yang telah DEWASA biasanya malah merasa belum DEWASA, tapi yang sudah 'dewasa' akan menolak mentah-mentah dibilang bau kencur...

Saya paling miris nonton acara Pildacil...
Emang lucu...masi kecil-kecil...suara masi pada imuts...nadanya masi pada melengking...
Sudah pinter mengumandangkan ayat-ayat Allah 99% tanpa cela, menghubungkannya dengan kehidupan...
Pasti deh pada dipuji-puji...
Duhh, masi kecil udah pinter ngajinya...
Udah ngerti tafsir...
Udah bagus bacaannya...

Tapi jalan hidup mereka masih panjang...
Masih belum ada 20% dari kehidupan yang dijalani...
Bagaimana bila kelak di suatu sudut kehidupannya nanti ternyata berbelok ke kiri...
Bagaimana bila mantan dai cilik, di usia remajanya jadi junkies...
Bagaimana bila juara lomba dakwah, di masa dewasa justru perlu didakwahi supaya kembali ke jalan yang benar...

Memang, anak-anak harus dididik yang baik dong...*siapa pula yang gak setuju...gile lu...:D*
Tapi kan tidak perlu jadi fotokopi orang dewasa...
Biarlah mereka dewasa sesuai porsi mereka...
Dewasa sesuai pemahaman mereka...

Lebih mual lagi saya kalo liat acara semacam fashion show, baik di tipi atau di mal-mal...
Duhh, anak-anak itu, buat apa sih gincu ngejreng macam 'ayam' nunggu laki..?
Mbok ya secukupnya aja...Wong ya bibir anak-anak biasanya lebih seger dibanding kita-kita yang mulai pucet, pecah-pecah...tanda penuaan dini?? *halahhh*
Belum lagi dipakein rok mini plastik mengkilat dan baju mini-umbar-puser masi dari plastik pulak, warna merah-nyolok-mata-penonton...
Kalo usia akhir belasan sih sekseh kali ya...kalo belon akil balig? Nggilani pastinya...
Itupun masih ditambah bersepatu bot salah musim, lenggak-lenggok macem gadis belia...tapi pan belum pada punya pinggul buat dilempar kanan-kiri...:((
Bikin nangis dalam hati...

Usia segitu memang peniru paling ulung...
Justru saat kita mendampingi...mana yang bagus ditiru...mana yang baiknya gak usah...
Bukannya malah dikomporin...

Udah-udah...
Yang bikin emosi nanti aja paling akhir...

Berikutnya...tak kasi judul sendiri (tapi tagline ini ada kok dalam artikel tersebut :P)...Pesan Yang Tak Terucapkan, ditulis oleh Lesminingtyas.

Tentang, Dika...yang didalam diamnya, ternyata banyak menyimpan pesan bagi kedua orangtuanya *dan orangtua-orangtua lain*, supaya belajar untuk lebih memahami anak-anak mereka.
Kita yang dewasa, kita pernah menjadi anak-anak...kita tahu rasanya menjadi anak-anak...
Tapi anak-anak, baru sebentar di dunia ini...
Dunia yang baru sebesar Dora's backpack, seluas Pulau Sodor, serame Radiator Spring, seasyik Barney's playground,..itu pun masi harus diberi Clue oleh si Blue...

Semoga jawaban-jawaban Dika bisa menjadi renungan bagi kita supaya kita tidak mendapat jawab yang sama dati permata-permata kita...

Last for today, posting blog Mbak Arie...
Saya dapet awalnya dari Mbak Lita, si ahli susu kalau kata saya mah...*heheh, no offence lho mbak* tapi later today muncul juga posting tersebut di milis Sehat...
Miris sekali bacanya...
Apakah mereka tidak tahu bahwa susu sapi adalah racun bagi sebagian bayi?
Apakah mereka tidak tahu bahwa setiap tetes ASI yang diberikan pada bayi adalah satu langkah menuju surga bagi sang ibu susu, baik ibu kandung maupun bukan?
Apakah mereka tidak tahu bahwa ASI itu anugrah terbesar bagi...

- kesehatan (ASI mengurangi resiko obesitas dan diabetes; meningkatkan daya tahan tubuh/imunitas; pada anak maupun kelak di usia dewasa),
- kecerdasan (bayi ASI lebih tinggi IQnya, dan ASI mengandung zat-zat ALAMI bahan pembentukan simpul-simpul syaraf otak),
- kemandirian (bayi ASI kelak lebih jarang ngompol, di masa bayi pun lebih jarang pup karena semua gizi yang terkandung di dalamnya terserap habis kedalam tubuh bayi..sungguh meringankan beban ibu, gak banyak habis pampers atau nyuci banyak popok),
- kedamaian hati (duuhh, siapa sih yang gak damai, aman, tentram, terlindungi, kalau setiap saat bisa meringkuk dalam pelukan bunda, mendengar detak jantung mama, dan dibelai tangan ibu?)

...anak manusia?

Yuk, tugas kita yang tahu semua ini untuk menyampaikan pada yang belum tau...

Yuk, kita teruskan rantai pemberian selamat bagi ibu-ibu yang kedapatan menyusui di tempat umum. Apalagi di tempat yang modern, chic, kontemporer, elegan.
Supaya semua tahu, semua aware, bahwa memberi ASI dimanapun dan kapanpun adalah tren terkini.
Tren yang indah, berpahala pula.
Tren yang menunjukkan perbedaan tingkat ilmu. Bukan tingkat pendidikan lho. Meski pendidikan rendah, kalau ilmunya yahud, pasti ngerti dah bahwa ASI adalah yang terbaik di atas segala susu pabrik (bukan susu sapi, karena susu sapi kan malah gak boleh dikasihkan bayi..).

Yuk yuk...
(daripada sekedar merutuk-rutuk baca posting Mbak Arie...hehehe)

ps:
mohon maaf bagi sumber artikel/posting yang ditowel diatas. berhubung saya dapatnya dari milis, saya tidak punya link sumbernya, jadi saya kopikan langsung ke blog ini. tapi sedapat mungkin bila ada nama penulis aslinya, pasti saya sertakan. bila ada kesalahan atas penulisan original author, mohon saya dikonfirmasi. bila ada kalimat-kalimat yang kurang berkenan...anggap aja ini curhatan orang suntuk...:D:D

4 comments:

Atletiko's said...

hidup milis sehaaattt :D
ayo jadi panitia pesat yok :)(ngrayu mode on)

Anonymous said...

Thanks mom,udah ngrangkumin diriku yg males baca milis krn postingannya yg banyak banget ;) Laen kali kalo ada yg bagus di rangkum kek gini lagi yaaaa *ngrayu dot com*

-ndutyke said...

alo jeng.

saya gadis berusia 25 tahun yg blom berpengalaman dalam hal menyusui, hehe... tp dari dulu saya udah tau klo ASI is the best.

sayangnya, ga semua wanita mampu mengeluarkan ASI saat mereka dalam periode menyusui. bisa juga karena hal-hal lain, mereka ga ada waktu untuk menyusui (misal: harus bekerja sepanjang hari karena tuntutan ekonomi.)

akibatnya? susu formula jadi solusi.

menurut apa yg sudah saya baca (saya lupa linknya), walau ASI is the best, tak selayaknya kita mendiskreditkan wanita yang ga memberikan ASI.

susu formla tetap bagus, walo efek sampingnya tak sedahsyat ASI. an sepantasnya kita menghargai wanita-wanita diluar sana yang sudah berkorban merogoh koceknya untuk membeli susu formula yg mahal nian itu.

dan mereka yg harus menerima pandangan miring dr masyarakat, karena mereka tidak bisa/tidak mau/tidak sempat memberi ASI kepada bayi-nya.

maap jika ada salah kata. ini hanya pendapat saya. tidak berniat berkonfrontasi dengan mbak :)

salam kenal. saya link blognya ya mbak...

-ndutyke said...

jeng...

komen sampeyan rupanya ketahan akismet (ini badan sensor komen punya wordpress).

soalnya di komen mbak, ada link ke 2 alamat laennya. tp sudah saya 'bebasin' dr akismet kok mbak :D